Wamena - Upaya untuk membina, memotivasi semangat serta meningkatkan disiplin, Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Cpn Athenius Murip, S.H., M.H., berikan Jam Komandan (Jamdan) kepada prajurit Kodim 1702/Jayawijaya, bertempat di Lapangan Apel Makodim 1702/Jayawijaya Jln. Yos Sudarso, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (15/07/2024).
Jamdan merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan satuan Kodim 1702/Jayawijaya sebagai forum komunikasi serta bentuk kepedulian pimpinan terhadap satuan maupun anggota jajarannya, sehingga kinerja satuan dapat berjalan dengan baik.
Dalam arahannya, Letkol Cpn Athenius Murip, S.H., M.H., menekankan kepada seluruh anggotanya untuk tidak bermain judi online maupun offline serta tetap menjaga netralitas TNI jelang pilkada 2024, dengan tidak memihak serta memberikandukungan kepada partai politik beserta paslon yang diusung serta tidak melibatkan diri dalam politik praktis.
“Kita akan mengambil langkah yang tegas apabila ada prajurit Kodim 1702/Jayawijaya bermain judi online, selain itu prajurit harus menjaga dirinya agar tetap netral dengan lebih bijak ketika bermedsos. Kita tidak boleh memberikan tanggapan serta mengupload hasil quick count sementara yang dikeluarkan lembaga survei ataupun unggahan berkaitan dengan berlangsungnya proses pemilu nantinya, ” tegas Dandim.
Baca juga:
PENDIM.ID: Serbuan Informasi dan Anti Hoaks
|
Lanjut Dandim, ia juga menjelaskan bahwa TNI AD sebagai salah satu pilar utama pertahanan negara, memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga ketertiban, keamanan dan netralitas selama proses pilkada 2024 mendatang.
“Netralitas merupakan prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh setiap prajurit. Apabila ada ditemukan prajurit yang melakukan politik praktis dan terbukti secara hukum, maka akan ditindak tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dilingkungan militer, ” pungkasnya.
Selain itu, Kepala Staf Kodim 1702/Jayawijaya Mayor Inf Romadlon menambahkan, diharapkan seluruh prajurit Kodim 1702/Jayawijaya tidak terlibat dalam judi online maupun offline serta politik praktis ataupun memihak salah calon partai.
“Segala bentuk perjudian online maupun offline dapat merusak moral, mental dan kedisiplinan prajurit dan netralitas TNI menjadi pedoman dengan tidak memihak, mendukung dan memfasilitasi salah satu paslon dalam pilkada 2024 yang akan datang, ” ucapnya.